RumusPendapatan Nasional Dengan Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut: Y= (P1X Q1)+ (P2X Q2)+. (PnX Qn) Keterangan : Y= Pendapatan nasional. P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n. Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n. Baca Juga : Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan.
AAHalo Arum! aku abntu jawab ya Besarnya pendapatan nasional adalah B. ya. Pembahasan Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan penerimaan pendapatan dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi dalam perekonomian. Komponen balas jasa tersebut adalah; - wages/upah ; balas jasa yang diterima tenaga kerja - rent/sewa ; balas jasa yang diterima pemilik lahan sumber daya alam - interest/bunga ; balas jasa yang diterima pemilik kapital - profit ; balas jasa yang diterima pemilik skill Secara matematis dituliskan dalam persamaan berikut; Y = w + r + i + profit Dalam soal diketahui; sewa tanah r bunga modal i upah/gaji w laba usaha profit Dengan demikian, nilai pendapatan nasionalnya adalah; Y = + + + Y = Semoga membantu, ya!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Jikadiketahui data sebagai berikut. Pendapatan upah dan gaji Rp25.000.000,00 Pendapatan sewa tanah Rp11.500.000,00 Konsumsi Rp23.000.000,00 Pengeluaran pemerintah Rp21.000.000,00 Bunga modal Rp 7.5 SD. SMP SMA. SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Ekonomi; Jika diketahui data sebagai berikut.
Mahasiswa/Alumni Universitas Pamulang04 Februari 2022 0554Hallo Anisa, kakak bantu jawab ya Jawaban yang tepat adalah pendapatan nasional dengan metode pengeluaran sebesar dan pendapatan nasional dengan metode pendapatan sebesar Diketahui Pendapatan upah dan gaji Pendapatan sewa tanah Konsumsi Pengeluaran pemerintah Bunga modal Rp Laba perusahaan Investasi Ekspor Impor Ditanya Hitunglah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan! Jawab 1. Pendapatan nasional dengan metode pengeluaran Y = C + I + G + X-M Y = + + + - Y = + Y = 2. Pendapatan nasional dengan metode pendapatan Y = w + r + i + p Y = + + + Y = Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional dengan metode pengeluaran sebesar dan pendapatan nasional dengan metode pendapatan sebesar Semoga bisa dipahami ya.
Slipgaji adalah salah satu dokumen resmi yang menjadi bukti pembayaran upah pegawai dari perusahaan. Pada slip gaji biasanya akan tertera informasi berupa rincian penghasilan dan potongan yang diberikan pada karyawan dari perusahaan.. Tujuan pemberian dokumen ini adalah sebagai bukti tertulis perihal transaksi pembayaran hak-hak yang harus diterima karyawan. Postingan ini membahas tentang 6 contoh soal pendapatan nasional dan pembahasannya. Lalu apa itu pendapatan nasional ?. Pendapatan Nasional adalah pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa tersebut. Besarnya pendapatan nasional akan sama dengan produk nasional. Besarnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut. Tersedianya faktor produksiKeterampilan dan keahlian tenaga kerjanyaKemajuan teknologi yang digunakanStabilitas nasional Konsep pendapatan nasional dapat dihitung menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Setiap pendekatan melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi. Rumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan produksi sebagai berikut. Rumus menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi Rumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran sebagai berikut. Rumus menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran Rumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pendapatan sebagai berikut. Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan Contoh soal pendapatan nasional Contoh soal 1 Diketahui data-data berikut dalam milyar rupiah sewa tanah modal usaha Maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan pendapatan adalah …A. D. E. Pembahasan Cara menjawab soal ini sebagai berikut. Y = r + w + i + pY = + + + = Soal ini jawabannya B. Contoh soal 2 Bila diketahui data sebagai berikut. sewa tanah tenaga kerja modal pengusaha konsumsi investasi pemerintah Maka besarnya pendapatan nasional dihitung dari pendekatan pendapatan adalah …A. Pembahasan Dengan menggunakan rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan diperoleh hasil sebagai berikut. Y = r + w + i + pY = + + + = Soal ini jawabannya B. Contoh soal 3 Perhatikan komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran berikut ini. pendapatan upah/gaji perusahaan modal pemerintah barang dan jasa sewa Besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah…A. Pembahasan Dengan menggunakan rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan diperoleh hasil sebagai berikut. Y = r + w + i + pY = + + + = Soal ini jawabannya E. Contoh soal 4 Diketahui data sebagai berikut. konsumsi pemerintah pengusaha Besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran yaitu …A. Pembahasan Dengan menggunakan rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran diperoleh hasil sebagai berikut. Y = C + I + G + X – MY = + + + – = Soal ini jawabannya C. Contoh soal 5 Data untuk menghitung pendapatan nasional dalam jutaan rupiah dinegara XYZ. Gaji/upah tanah negara masyarakat modal Jika pendapatan nasional negara XYZ sebesar dengan pendekatan pendapatan, maka besar laba adalah…A. Rp0,5 trilyunB. Rp10 trilyunC. Rp15 trilyunD. Rp20 trilyunE. Rp25 trilyun Pembahasan Dengan menggunakan pendapatan nasional pendekatan pendapatan diperoleh hasil sebagai berikut. Y = r + w + i + pRp52 trilyun = Rp5 trilyun + Rp12 trilyun + Rp15 trilyun + pRp52 trilyun = Rp32 trilyun + pp = Rp52 trilyun – Rp32 trilyun = Rp20 trilyun Soal ini jawabannya D. Contoh soal 6 Diketahui upah ; laba ; sewa ; dan bunga Hitung besarnya pendapatan nasional menurut pendekatan penerimaan …A. Pembahasan Cara menjawab soal ini sebagai berikut. Y = r + w + i + pY = + + + = Soal ini jawabannya A. Lihat Foto Ilustrasi rumus pendapatan nasional dan contoh soalnya. - Perhitungan pendapatan nasional ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan ekonomi suatu negara. Menurut Irma Yuliani dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi 2022, pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima RTK Rumah Tangga Keluarga di suatu negara selama periode tertentu. Sederhananya, pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima penduduk suatu negara, biasanya dalam kurun waktu satu tahun. Rumus pendapatan nasional Dikutip dari buku Ensiklopedia Pendapatan Nasional 2019 karya Chabibah, menghitung pendapatan nasional bisa dilakukan melalui tiga pendekatan, yakni produksi, pendapatan, serta pengeluaran. Pendekatan produksi Rumus pendapatan nasional ini, meliputi penjumlahan semua hasil produksi barang dan jasa selama satu tahun yang sudah dikalikan dengan harga pasar. Rumusnya Karunia Mulia Putri Pendekatan produksi dalam rumus pendapatan nasional Keterangan NI national income pendapatan nasionalP harga barang dan jasaQ jumlah barang dan jasa1, 2, 3, dan n jenis barang dan jasa. Baca juga Pendapatan Nasional Pengertian dan Metode Perhitungannya Pendekatan pendapatan Adalah cara menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan semua pendapatan masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan produksi selama satu yang diterima, berupa sewa tanah, upah atau gaji, bunga modal, serta keuntungan usaha laba. Rumusnya Karunia Mulia Putri Pendekatan pendapatan dalam rumus pendapatan nasional Keterangan Y Pendapatan nasionalR rent sewa tanahW wage upah atau gajiI interest bunga modalP profit keuntungan. Pendekatan pengeluaran Rumus pendapatan nasional ini dilakukan dengan menunjukkan seluruh pengeluaran atau belanja barang dan jasa masyarakat dalam kurun waktu satu tahun. Rumusnya Karunia Mulia Putri Pendekatan pengeluaran dalam rumus pendapatan nasional Keterangan Y pendapatan nasionalC pengeluaran konsumsiI investasiG pengeluaran pemerintahX eksporM imporX-M ekspor bersih. Baca juga Pendapatan Per Kapita, Pendapatan Nasional yang Dibagi Jumlah PendudukSupaya lebih memahaminya berikut contoh soal rumus pendapatan nasional Contoh soal 1 Pada 2020, diketahui negara Z memiliki data sebagai berikut Sewa Rp Upah Rp Investasi Rp Bunga Rp Konsumsi Rp Ekspor Rp Impor Rp Belanja pemerintah Rp Besaran pendapatan nasional negara Z jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran adalah Karunia Mulia Putri Jawaban contoh soal rumus pendapatan nasional Jadi, pendapatan nasional negara Z adalah Rp Baca juga Redistribusi Pendapatan Pengertian dan Tujuan Pelaksanaannya Contoh soal 2 Pada 2021, penduduk negara A memiliki pendapatan sebagai berikut Sewa tanah Upah Bunga modal Profit Berapakah pendapatan nasional negara A? Karunia Mulia Putri Jawaban contoh soal rumus pendapatan nasional Jadi, pendapatan nasional negara A adalah Rp Contoh soal 3 Pada 2018, diketahui data harga barang dan jumlah produksi negara V, yakni Kain Rp Jumlah yang diproduksi Baju Rp Jumlah yang diproduksi Celana Jumlah yang diproduksi Rok Jumlah yang diproduksi Berapakah pendapatan nasional negara V? Karunia Mulia Putri Jawaban contoh soal rumus pendapatan nasional Jadi, pendapatan nasional negara V adalah Rp Baca juga Pendapatan Asli Daerah Pengertian dan Jenisnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Secaragaris besar, UMR atau Upah Minimum Regional merupakan nilai yang wajib dipenuhi perusahaan supaya pekerja bisa hidup layak di wilayah tersebut. Per tanggal 1 Januari 2021, upah minimum di wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 4.416.186, Surabaya Rp 4.300.479, Bandung Rp 3.742.276, dan di Semarang Rp 2.810.025.

Sebagian dari kita sulit menemukan perbedaan gaji dan upah. Hal ini bisa saja terjadi, mengingat kedua istilah ini memiliki makna yang hampir sebenarnya ada perbedaan antara gaji dan upah yang jarang diketahui. Apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannyaPengertian GajiDaftar Startup Unicorn di IndonesiaPerbedaan Gaji dan Upah1. Bentuk yang Diberikan2. Nominal3. Status Pekerja4. Komponen Perhitungan5. Komponen PenetapanKelola Gaji dan Upah dengan Software Payroll LinovHRPengertian GajiDalam KBBI, pengertian gaji adalah balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu gaji sendiri sebenarnya tidak tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Namun, banyak perusahaan di Indonesia menggunakan dan lebih akrab dengan istilah gaji tersebut dalam perjanjian UpahUpah sendiri telah diatur pengertian dan ketentuannya dalam undang-undang ketenagakerjaan dan juga menurut pengertian dari beberapa ahli. Upah dalam KBBI diartikan sebagai uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan UU Ketenagakerjaan, upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang dan dibayarkan sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi para pekerja atau buruh dan keluarganya atau suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Perbedaan Gaji dan UpahPerbedaan gaji dan upah dapat dilihat dari 5 apakah upah dan gaji merupakan hal yang berbeda atau hanya berbeda sesuai dengan penggunaannya saja? Berikut adalah beberapa poin yang dapat membedakan upah dan Bentuk yang DiberikanJika dilihat dari pengertiannya menurut KBBI, perbedaan upah dan gaji dapat dilihat dari apa yang didapatkan. Upah tidak selalu diberikan dalam bentuk uang, berbeda dengan gaji yang memiliki nominal tetap sesuai dengan kesepakatan karyawan dan pemberi kerja. Upah dapat berbentuk barang, logam mulia, atau makanan dan diberikan tidak dalam periode waktu tertentu namun saat suatu pekerjaan atau jasa selesai. 2. Nominal Seperti yang juga dijelaskan sebelumnya, gaji cenderung memiliki nominal yang sama dan tetap setiap dibayarkan per periode waktu misalnya per bulan, namun untuk upah tidak berlaku demikian. Upah yang diberikan biasanya akan bergantung kepada penyelesaian pekerjaan dan nominalnya tergantung kerumitan dan kesulitan pekerjaan tersebut. 3. Status Pekerja Sebuah perusahaan biasanya akan memiliki beberapa jenis atau status karyawan. Ada karyawan tetap, ada karyawan kontrak bahkan pekerja lepas atau freelancer. Hal ini juga dapat membedakan gaji dan upah. Gaji akan diberikan kepada pekerja dengan status karyawan tetap atau karyawan kontrak dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Sedangkan upah diberikan pada pekerja selain kedua status di atas, seperti freelancer, pekerja harian, borongan, dll. 4. Komponen PenghitunganSalah satu yang membedakan perbedaan gaji dan upah ini juga bisa dilihat dari komponen perhitungannya. Jika gaji, saat melakukan perhitungan maka akan ada komponen seperti gaji pokok, tunjangan, iuran, dan lain-lain. Hal itu akan tercantum dalam kontrak kerja. Sedangkan upah biasanya memiliki komponen tunggal saja tidak mencakup tunjangan dan Komponen Penetapan Komponen yang menetapkan besaran gaji dan upah juga dapat dilihat berbeda. Untuk gaji sendiri, lebih banyak komponen penetapannya seperti UU, Peraturan Pemerintah, standar gaji yang ada di bidangnya, kompetensi atau keahlian, jenjang pendidikan, pengalaman, dan lain-lain. Sedangkan untuk penetapan upah hanya ditentukan dengan standar upah yang ada, waktu penyelesaian pekerjaan dan tingkat kerumitan pekerjaan juga keterampilan yang dibutuhkan. Baca juga Wajib Tahu! 4 Komponen Gaji karyawan dan Cara MenghitungnyaKelola Gaji dan Upah Lebih Mudah Bersama Jasa Payroll LinovHRPengelolaan gaji memanglah hal yang rumit, dibandingkan upah yang dihitung dengan komponen tunggal dan tidak memperhatikan status-status pekerja lainnya, perhitungan gaji seringkali melibatkan banyak data dan perhitungan banyak komponen di dalamnya. Namun, tidak perlu khawatir, ada jasa payroll dari LinovHR yang akan menjadi solusi pengelolaan gaji perusahaan Anda! Payroll services LinovHR akan memberikan perusahaan Anda kemudahan dalam melakukan perhitungan penggajian. Sistemnya akan terintegrasi langsung oleh tim HRD sehingga dipastikan data yang masuk benar juga dapat meminimalisir kesalahan perhitungan gaji. Selain itu, jasa payroll LinovHR ini dapat diakses secara online dan lebih mudah. Selain lebih efektif, perhitungan menggunakan aplikasi Payroll LinovHR ini akurat dan terjamin keamanan datanya. Perhitungan gaji perusahaan Anda juga dipastikan mencakup komponen-komponen gaji yang lain di dalamnya mulai dari BPJS Ketenagakerjaan hingga pajak penghasilan PPh 21. Adanya tax consultant dalam jasa ini juga akan membantu Anda mengelola masalah pajak penghasilan dengan lebih apalagi? Buat pengelolaan gaji lebih mudah karena semua bisa EasyWithLinovHR!

Diketahuidata sebagai berikut konsumsi masyarakat 85 M Laba 28 M . Pengeluaran negara 125 M Pendapatan sewa 42 M infestasi 57 M ekspor 25 M impor 21 M Bunga 30 M GAJI 40 M dari data di atas hitunglah besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dan pengeluaran
Diketahui data pendapatan nasional suatu negara dalam milyaran rupiah sebagai berikut sewa upah / gaji bunga 560 luba 328, maka besarnya pendapatan nasional berdasarkan metode pendapatan adalah....1. Diketahui data pendapatan nasional suatu negara dalam milyaran rupiah sebagai berikut sewa upah / gaji bunga 560 luba 328, maka besarnya pendapatan nasional berdasarkan metode pendapatan adalah....2. salah satu pendapatan rumah tangga keluarga adalah gaji atau upah. gaji atau upah diperoleh karena3. Dalam daftar gaji dan upah PT INDRA untuk bulan Februari 2017, antara lain terdapat data sebagai berikut -. Gaji & uapah bagian produksi Rp. -. PPh karyawan bagian produksi Rp. - Gaji & upah bersih Rp. Dari data di atas jurnal yang harus dibuat oleh bagian keuangan adalah 4. 33. perhatikan data-data berikut!i. sewa tanah gaji dan upah keuntungan pengusaha pendapatan nasional data tersebut, maka pendapatan daripenerimaan bunga modal sebesar ....​5. cara mendapatkan upah atau gaji?Bantu dong ​6. data pembagian gaji dan upah PT. Fajar periode januari 2008 adalah sebagai berikut Gaji karyawan pabrik Rp. pengawas pabrik Rp. pengawas administrasi Rp. pegawai pemasaran Rp. gaji dan upah Rp. jurnal untuk pencatatan gaji dan upah diatas7. Apakah menjawab soal di brainly mendapat gaji/upah?8. Salah satu pendapatan rumah tangga keluarga adalah gaji atau upah. Gaji atau upah diperoleh untuk....9. Jika guru honorer mendapat upah atau gaji10. Diketahui data sebagai berikut, sewa Rp 2500,- upah Rp3000,- bunga Rp4000,- dan laba Rp2500,- hitunglah pendapatan nasional dengan metode pendapatan!11. Pendapatan jelaskan perbedaan antara pendapatan negara dengan gaji dan upah pekerja12. diketahui data pendapatan nasional sebagai berikut upah=25,70M , laba= , sewa=795,40M , bunga=475,30M . hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan!13. Data pendapatan nasional negara M sebagai berikut dalam triliun pendapatan bunga rp10 impor rp10 pengeluaran pemerintah rp14 pendapatan upah dan gaji rp25 konsumsi masyarakat rp24 investasi rp2014. Seorang karyawan mendapat upah Rp1. perbulan. Jika bulan depan ada kenaikan gaji 5 persen dari upah itu, berapakah gaji karyawan tersebut pada bulan depan ?15. bagaimana orang yang melakukan suatu pekerjaan kemudian mendapat gaji atau upah​16. data pembagian gaji dan upah PT. Fajar periode januari 2008 adalah sebagai berikut Gaji karyawan pabrik Rp. pengawas pabrik Rp. pengawas administrasi Rp. pegawai pemasaran Rp. gaji dan upah Rp. jurnal untuk pencatatan gaji dan upah diatas17. diketahui data pendapatan masyarakat menurut unit unit ekonomi, yaitu penerimaan sewa Rp477,50; penerimaan gaji dan upah penerimaan bunga Rp264,70; dan penerimaan laba usaha Berdasarkan data tersebut, pendapatan nasional sebesar...18. Perhatikan data berikut ini! Upah dan gaji Sewa tanah Bunga modal Keuntungan Dengab menggunakan metode pendapatan, hitunglah pendapatan nasionalnya! Pakai cara19. Data pembagian gaji dan upah untuk bulan Juni 1994 adalah sebagai berikut Gaji dan upah karyawan Rp Gaji dan upah mandor Rp Gaji dan upah kepala bagian produksi Rp Gaji konsultan teknik produksi Rp Gaji karyawan bengkel pabrik Rp Jumlah biaya tenaga kerja tak langsung bulan Juni 1994 adalah sebesar20. mendapat gaji upah atau penghasilan lainnya termasukmendapat gaji upah atau penghasilan lainnya termasuk titik-titik bagi pekerja atau karyawan ​ 1. Diketahui data pendapatan nasional suatu negara dalam milyaran rupiah sebagai berikut sewa upah / gaji bunga 560 luba 328, maka besarnya pendapatan nasional berdasarkan metode pendapatan adalah....JawabanBesarnya pendapatan nasional berdasarkan metode pendapatan adalah milyar rupiah. Perhitungannya bisa disimak dalam umum mencari pendapatan nasional Y dengan metode pendekatan yaitu Y = r + w + i + pDiketahui berdasarkan data dalam soal dalam rupiah Sewa tanah atau r = atau w = bunga atau i = 560Laba atau p = 328Maka pendapatan nasionalnya dengan menggunakan pendekatan pendapatan dalam miliar rupiah Y = r + w + i + pY = + + 560 + 328Y = lebih lanjut contoh soal dengan metode pendapatan 2. salah satu pendapatan rumah tangga keluarga adalah gaji atau upah. gaji atau upah diperoleh karenaHasil kerja keras dari kepala keluarga Maaf jalau salah 3. Dalam daftar gaji dan upah PT INDRA untuk bulan Februari 2017, antara lain terdapat data sebagai berikut -. Gaji & uapah bagian produksi Rp. -. PPh karyawan bagian produksi Rp. - Gaji & upah bersih Rp. Dari data di atas jurnal yang harus dibuat oleh bagian keuangan adalah JawabanSalaris and wages expense withholding tax payable cash 4. 33. perhatikan data-data berikut!i. sewa tanah gaji dan upah keuntungan pengusaha pendapatan nasional data tersebut, maka pendapatan daripenerimaan bunga modal sebesar ....​JawabanY = r+w+i+ = = i = iPenjelasan 5. cara mendapatkan upah atau gaji?Bantu dong ​Jawaban Mencari kerja dan bekerja keras untuk mendapatkan gaji yang cukup untuk kehidupan Sehari dengan giat agar kita dapatkan upah,dan kita harus bekerja dengan giat agar kita dapat upah dan bisa membeli rumah dll. 6. data pembagian gaji dan upah PT. Fajar periode januari 2008 adalah sebagai berikut Gaji karyawan pabrik Rp. pengawas pabrik Rp. pengawas administrasi Rp. pegawai pemasaran Rp. gaji dan upah Rp. jurnal untuk pencatatan gaji dan upah diatasJurnal untuk pencatatan gaji tersebut adalah sebagai karyawan pabrik dan pengawas pabrik termasuk dalam biaya pokok harga pokok penjualan karena termasuk dalam biaya yang berkaitan langsung dengan jurnalnya ialahDr. Biaya produksi Rp + Biaya admin. Rp Biaya pemasaran Rp Hutang gaji Rp di sisi kredit adalah hutang gaji karena dianggap pembayaran tidak langsung secara kas. Jika ternyata gaji dibayarkan langsung secara kas maka jurnalnyaDr. Biaya produksi Rp + Biaya admin. Rp Biaya pemasaran Rp Kas Rp lebih lanjutMateri mengenai jurnal umum lain yang dapat dipelajari1. jawabanKelas 12Mapel EkonomiBab Bab 3 - Penyusunan Siklus Akuntansi pada Perusahaan JasaKode Kunci Modal, Sewa, Perusahaan Jasa, Jurnal Umum 7. Apakah menjawab soal di brainly mendapat gaji/upah? gak, yang didapat poin buat naikin level 8. Salah satu pendapatan rumah tangga keluarga adalah gaji atau upah. Gaji atau upah diperoleh untuk.... memenuhi kebutuhan hidup atau keperluan lainnyasemoga membantukeperluan untuk makan,pakaian,dan peralatan keperluan lainnya,,maaf klo slh,,, 9. Jika guru honorer mendapat upah atau gaji guru honorer di upah 10. Diketahui data sebagai berikut, sewa Rp 2500,- upah Rp3000,- bunga Rp4000,- dan laba Rp2500,- hitunglah pendapatan nasional dengan metode pendapatan! NI = Yw+Yr+Yi+Yp2500+3000+4000+2500 =12000ket ni=pendptan nasionalyw=upahyr = sewayi=bungayp = laba /keuntungan 11. Pendapatan jelaskan perbedaan antara pendapatan negara dengan gaji dan upah pekerja Pendapatan negara yaitu pendapatan yang dihasilkan dengan cara melakukan ekspo dan impor antar negara perdagangan internasionalGaji/upah pekerja yaitu suatu hal yg bebentuk uang sehingga upah tersebut dapat digunakan 12. diketahui data pendapatan nasional sebagai berikut upah=25,70M , laba= , sewa=795,40M , bunga=475,30M . hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan! PN = w + r + i + [tex] \pi [/tex] PN = 25,70 + 795,40 + 475,30 + = M 13. Data pendapatan nasional negara M sebagai berikut dalam triliun pendapatan bunga rp10 impor rp10 pengeluaran pemerintah rp14 pendapatan upah dan gaji rp25 konsumsi masyarakat rp24 investasi rp20JawabanBerdasarkan data diatas maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran adalah 48 triliun rupiah. Simak cara perhitungannya dalam penjelasan. PenjelasanRumus umum mencari pendapatan nasional Y dengan metode pendekatan pengeluaran yaitu Y = C + I + G + X - MDiketahui dalam soal dalam triliun rupiah C = 24I = 20G = 14M = 10i = 10w = 25Maka Y = C + I + G + X - M = 24 + 20 + 14 – 10 = 48Keterangan Y = pendapatan = konsumsi rumah tangga atau = investasi dalam rumah tangga atau = pengeluaran yang dilakukan pemerintah atau Government Expenditure,X = pengeluaran yang dilakukan ke luar negeri atau = pengeluaran yang dilakukan ke dalam negeri jika ada atau = pendapatan bunga atau = pendapatan gaji atau upah atau lebih lanjut contoh soal lainnya dengan metode pengeluaran 14. Seorang karyawan mendapat upah Rp1. perbulan. Jika bulan depan ada kenaikan gaji 5 persen dari upah itu, berapakah gaji karyawan tersebut pada bulan depan ? 15. bagaimana orang yang melakukan suatu pekerjaan kemudian mendapat gaji atau upah​JawabanItu pasti di Beri upah , pekerjaan seseorang tergantung dari pekerjaan yang dia kerjakaanJawabankarena orang tersebut sudah melakukan pekerjaan dan menuruti perintah majikannya maka dia harus mendapatkan haknya yaitu berupa gaji atau upah semoga membantu♡♡♡ 16. data pembagian gaji dan upah PT. Fajar periode januari 2008 adalah sebagai berikut Gaji karyawan pabrik Rp. pengawas pabrik Rp. pengawas administrasi Rp. pegawai pemasaran Rp. gaji dan upah Rp. jurnal untuk pencatatan gaji dan upah diatas begini bukan? saya bingung jurnal yg anda maksud apa? jurnal umum atau jurnal yg lain?semoga bisa membantu berdasarkan data tersebut menggunakan metode pendekatan pendapatan w = upah / gaji = i = bunga = 264,70 r = sewa = 477,50 p = laba atau keuntungan = rumusnya adalah PN = r + w + i + p = 477,50 + + 264,70 + = Rp 18. Perhatikan data berikut ini! Upah dan gaji Sewa tanah Bunga modal Keuntungan Dengab menggunakan metode pendapatan, hitunglah pendapatan nasionalnya! Pakai caraJawaban 19. Data pembagian gaji dan upah untuk bulan Juni 1994 adalah sebagai berikut Gaji dan upah karyawan Rp Gaji dan upah mandor Rp Gaji dan upah kepala bagian produksi Rp Gaji konsultan teknik produksi Rp Gaji karyawan bengkel pabrik Rp Jumlah biaya tenaga kerja tak langsung bulan Juni 1994 adalah sebesarBiaya tenaga kerja tak langsung adalah upah yang dibayarkan kepada pihak yang tidak terlibat dalam proses tidak terlibat dalam proses produksi adalah karyawan total biaya tenaga kerja tak langsung bulan Juni 1994 adalah sebesar dicatat dalam jurnalBeban gaji karyawan bengkel Debet Kredit membantu- 20. mendapat gaji upah atau penghasilan lainnya termasukmendapat gaji upah atau penghasilan lainnya termasuk titik-titik bagi pekerja atau karyawan ​Jawabankaryawansemoga membantu
2607.2017 Ekonomi Sekolah Menengah Atas terjawab • terverifikasi oleh ahli Jika diketahui data sebagai berikut. Pendapatan upah dan gaji rp. 25.000.000,00 Pendapatan sewa tanah rp. 11.500.000,00 Konsumsi Rp. 23.000.000,00 Pengeluaran pemerintah Rp. 21.000.000,00 Bunga modal Rp. 7.500.000,00 Laba perusahaan rp. 17.000.000,00 Kadang kala, Tim HR dalam suatu perusahaan masih bingung dalam memahami komponen upah ketika menentukan gaji pekerjanya. Padahal, memahami hal ini adalah penting agar hasil hitung upah tidak kurang atau lebih dari ketetapan pemerintah. Gaji sendiri memiliki komponen berbeda-beda dan bervariasi tergantung pada sistem kerja dalam perusahaan tersebut. Penentuan gaji yang tepat nantinya tidak akan mengganggu stabilitas pendapatan pekerja yang bersangkutan. Pengertian Upah Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 30, upah diartikan sebagai hak yang diterima oleh pekerja atau buruh dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja untuk pekerja, ditetapkan dan dibayar sesuai kesepakatan kerja atau undang-undang, termasuk tunjangan. Upah diberikan sebagai bentuk timbal balik jasa untuk para pekerja atas tugas-tugas yang telah diselesaikannya dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Upah dapat dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah produksi, maupun kuantitas pelayanan yang diberi. Pengertian upah menurut Muchdarsyah Sinungan adalah cerminan pendapatan nasional berbentuk upah uang yang diterima oleh pekerja sesuai kuantitas dan kualitas yang diberikan dalam pembuatan suatu produk. Di samping itu, Sadono Sukirno mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik yang diberi oleh pekerja kepada pengusaha. Sementara Malayu Hasibuan mengungkapkan bahwa upah merupakan imbalan jasa untuk karyawan harian yang didasarkan pada pedoman perjanjian. Baca Juga 7 Tips Alokasi Gaji Bulanan untuk Hidup yang Lebih Terencana Apa Saja Komponen Upah? Dapat disimpulkan bahwa upah merupakan imbalan untuk pekerja dari pengusaha atas jasa yang diberikan bagi perusahaan sesuai ketentuan yang telah disepakati. Berikutnya, yang termasuk dalam komponen gaji adalah sebagai berikut. 1. Upah Pokok Upah pokok diartikan sebagai komponen upah yang berbentuk imbalan dasar, dibayarkan kepada tenaga kerja berdasarkan jenis atau tingkat pekerjaan yang kuantitasnya telah ditentukan berdasarkan perjanjian. 2. Tunjangan Tetap Komponen upah berikutnya adalah tunjangan tetap, di mana pembayaran ini teratur serta berhubungan dengan pekerjaan tetap untuk karyawan serta keluarganya, dibayarkan bersamaan dengan upah pokok, misalnya tunjangan kesehatan, tunjangan anak, tunjangan perumahan, dan sebagainya. 3. Tunjangan Tidak Tetap Tunjangan tidak tetap merupakan komponen gaji yang dibayar secara langsung atau tidak langsung, berhubungan dengan karyawan dan diberikan secara tidak tetap untuk karyawan dan keluarganya, dan dibayarkan tidak bersamaan dengan upah pokok. Komponen Upah Umum dalam Penyusunan Gaji Karyawan Pada dasarnya, dalam penyusunan gaji atau upah karyawan terdapat sejumlah komponen gaji yang telah dipertimbangkan oleh pemberi kerja atau pengusaha, bagian staff finance atau HR. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Upah Pokok Seperti definisi sebelumnya, komponen upah satu ini merupakan upah dasar untuk para pekerja berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaannya. Tidak kurang dari 75% dari total gaji, umumnya besarannya mengacu pada Upah Minimum Regional UMR di daerah atau kota tersebut. 2. Tunjangan Tetap Tunjangan dapat dianggap sebagai benefit dan sifat penghitungannya tidak berubah selama pekerja masih di posisi yang sama. Komponen ini dapat berubah nominalnya apabila pekerja dipromosikan atau didemosikan. 3. Tunjangan Tidak Tetap Tidak seperti tunjangan tetap, komponen ni memiliki besaran tidak tetap tiap bulan sebab hitungannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah kehadiran, laba perusahaan, dan lainnya. Tunjangan tidak tetap dibayar tidak bersamaan dengan gaji pokok dan tunjangan tetap. 4. Potongan Potongan ini merupakan komponen gaji yang umumnya terdiri dari PPh Pasal 21 dan iuran BPJS Kesehatan atau BPJS Ketenagakerjaan. Komponen hitungannya digunakan untuk memperoleh besaran pajak tepat untuk dilaporkan dan disetorkan. 5. Upah Lembur Upah tambahan ini diperoleh sebagai imbalan kerja yang dilakukan di luar jam kerja resmi. Besaran dan waktu pembayaran disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak perusahaan dan pekerja yang bersangkutan. Bukan Komponen Upah Di samping itu, berikut ini adalah hal-hal yang tidak termasuk ke dalam komponen upah. Fasilitas, atau hal-hal yang dapat dirasakan secara nyata untuk keperluan yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja. Bonus, yakni pembayaran untuk karyawan atas keuntungan yang diperoleh perusahaan atau sebab karyawan mencapai target produksi melebihi normal. Bonus telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama, Perjanjian Kerja, atau Peraturan Perusahaan. Tunjangan Hari Raya THR yang menjadi hak pendapatan pekerja berupa upah wajib dari pengusaha menjelang hari raya keagamaan dan pembagian keuntungan lainnya. Insentif, di mana dapat diberikan kepada pekerja yang memiliki jabatan atau pekerjaan tertentu berdasarkan kebijakan perusahaan. Uang service, adalah uang yang wajib dibayarkan dengan jumlah selisih biaya cadangan terhadap risiko kerusakan atau kehilangan dan pendayagunaan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tingkatkan retensi dan kesejahteraan karyawan dengan Mekari Flex, solusi terbaik untuk memberikan dan mengelola skema benefit bagi tim Anda dengan mudah dan efisien. Jenis-Jenis Upah Dalam bukunya, “Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila”, G. Kartasapoetra memaparkan soal jenis-jenis upah, antara lain sebagai berikut. 1. Upah Nominal Upah nominal menjadi komponen upah yang dibayarkan untuk karyawan secara tunai sebagai imbalan atas pekerjaan yang sesuai berdasarkan ketentuan dalam perjanjian kerja, di mana di dalamnya tidak ada tambahan atau keuntungan lain dimasukkan. 2. Upah Nyata Upah nyata merupakan upah yang benar-benar harus diberikan kepada pekerja yang berhak. Upah ini ditentukan berdasarkan daya belinya yang bergantung pada besar-kecilnya jumlah uang yang diterima dan besar-kecilnya biaya hidup yang dibutuhkan. 3. Upah Hidup Upah hidup menjadi komponen gaji untuk seorang karyawan, di mana jumlahnya relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas; bukan hanya kebutuhan pokok tetapi juga sebagian kebutuhan sosial keluarga, seperti bahan pangan bernilai gizi lebih, pendidikan, asuransi, dan lainnya. 4. Upah Minimum Penghasilan para pekerja dalam suatu perusahaan sangat berperan dalam relasi ketenagakerjaan. Karyawan menjadi manusia dan memandang dari sisi kemanusiaan, karyawan wajar untuk memperoleh penghargaan dan perlindungan yang layak. Pemerintah telah menetapkan komponen upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak, berdasarkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Terdapat upah minimum berdasarkan wilayah provinsi, kabupaten, dan kota, sehingga dilarang memberi upah lebih rendah daripada upah minimum. Sebagaimana upah pokok minimum yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 3/MEN/1997 Tentang Upah Minimum, upah ini telah termasuk di dalamnya tunjangan-tunjangan bersifat tetap. Beberapa jenis upah minimum dapat disimak sebagai berikut. Upah minimum sub-sektoral regional, dimana upah minimum berlaku untuk seluruh perusahaan pada sub-sektor tertentu di daerah tertentu. Upah minimum sektor regional, di mana upah minimum berlaku untuk seluruh perusahaan pada sektor tertentu di daerah tertentu. Upah minimum regional atau upah minimum provinsi, dimana upah minimum berlaku untuk seluruh perusahaan di daerah tertentu. UMR atau UMP setiap daerah besarnya berbeda-beda, didasarkan pada indeks harga konsumen, kebutuhan fisik minimum, tingkat perkembangan perekonomian, dan lainnya. 5. Upah Wajar Upah ini menjadi komponen upah relatif yang dinilai wajar oleh pemberi kerja dan karyawannya sebagai uang imbalan atas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh karyawan sesuai dengan perjanjian kerja yang disepakati bersama sebelumnya. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Dalam menentukan tingkat upah, perusahaan melihat beberapa faktor, bukan asal-asalan menentukan besaran upah yang harus diterima oleh para pekerjanya. Berdasarkan pandangan dua ahli, faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam bukunya, “Sistem Akuntansi”, Moekijat menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi dalam menentukan tingkat upah dan komponen upah, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Upah yang Diberikan oleh Pihak Swasta Upah dapat cenderung naik apabila salah satu pihak, terkhusus perusahaan swasta, menaikkan tingkat upahnya sehingga diikuti pula oleh kenaikan upah Pegawai Negeri. b. Kondisi Keuangan Negara Kenaikan tingkat upah dalam komponen upah menjadi sukar dilaksanakan apabila keadaan negara sedang dalam situasi yang tidak menentu atau tidak stabil. c. Biaya Hidup Tingkat upah juga dipengaruhi oleh biaya hidup dalam suatu negara. d. Peraturan Pemerintah Peraturan pemerintah menjadi faktor dalam tingkat kenaikan komponen gaji dimana akan terdapat pembatasan kenaikan-kenaikan upahnya. e. Kekayaan Negara Bila sebuah negara kaya dalam perekonomiannya, maka pemberian kenaikan tingkat upah dapat menjadi lebih tinggi daripada negara lain yang kondisi ekonominya pas-pasan atau buruk. f. Produktivitas Pegawai Tenaga kerja dengan produktivitas tinggi maka dapat diberikan komponen upah atau imbalan dengan nilai lebih tinggi atau memadai sesuai dengan produktivitasnya. g. Ketersediaan Tenaga Kerja Tingkat upah juga dipengaruhi oleh persediaan tenaga kerja; apabila tenaga kerja dalam pasar kerja sedikit maka penawaran kenaikan tingkat upah dapat terjadi. h. Kondisi Kerja Faktor kenaikan tingkat komponen upah dipengaruhi oleh situasi kerja sulit dan berat, yang memberikan mereka kesempatan untuk menerima upah tinggi daripada karyawan yang bekerja dengan situasi biasa-biasa saja. i. Jam Kerja Banyaknya jam kerja dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya tingkat upah yang diperoleh; apabila seorang karyawan bekerja lebih lama daripada jam kerja normal, maka komponen upah yang diterima dapat lebih tinggi daripada yang bekerja dengan jadwal normal. j. Perbedaan Geografis Faktor berikutnya adalah perbedaan letak geografis, di mana suatu negara memiliki perbedaan tingkat upah berbeda berdasarkan letak geografisnya. k. Inflasi Ketika suatu negara tengah mengalami situasi inflasi, maka komponen upah dapat menurun. Hal ini memerlukan kebijakan alternatif dari pemerintah agar tingkat upah dapat meningkat lagi atau paling tidak kembali normal seperti biasa. l. Pendapatan Nasional Pendapatan nasional meningkat, maka tingkat upah sebaiknya ikut naik pula. m. Harga Pasar Kondisi di mana harga pasar naik namun komponen upah untuk para pekerja tidak naik akan menyebabkan upah riil menurun dan hal ini memerlukan kebijakan dalam menaikkan upah riil tersebut. n. Nilai Sosial dan Etika Apabila suatu negara memperoleh tanggung jawab untuk membuat masyarakatnya sejahtera secara umum dan memelihara kondisi masyarakat sesuai tujuan negara, maka nilai sosial dan etika dapat diaplikasikan melalui kenaikan tingkat upah. Sementara itu, menurut Mohammad Agus dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia“, menjelaskan pula sejumlah faktor dalam menentukan tingkat upah dan komponen upah untuk karyawan, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja Pekerjaan selalu memerlukan keterampilan tinggi, sementara jumlah karyawan langka. Ini menjadikan upah cenderung menjadi tinggi. Pekerjaan dengan tingkat penawaran tinggi dan tidak memerlukan keterampilan tinggi akan memiliki standar komponen upah yang rendah. b. Organisasi Buruh Adanya organisasi serikat pekerjaan saat ini yang jumlahnya makin banyak di kalangan pekerja menjadikan kedudukan para karyawan semakin kuat pula. Hal ini menjadikan penawaran pekerjaan semakin tinggi dan mempengaruhi tingkat upah. c. Kemampuan Perusahaan untuk Membayar Bagi lembaga kerja atau perusahaan, komponen upah merupakan bagian dari komponen biaya produksi. Jika biaya produksi naik, maka perusahaan kemungkinan akan mengalami kerugian sehingga sulit dalam memenuhi fasilitas di dalam perusahaan itu sendiri. d. Produktivitas Karyawan Apabila karyawan dapat memberikan prestasi yang tinggi dalam kinerjanya, maka pekerja tersebut akan menerima upah yang jumlahnya lebih besar. e. Biaya Hidup Menilik kehidupan di kota besar, maka biaya hidup masyarakatnya akan semakin tinggi. Karena itu, biaya hidup yang menjadi batas penerimaan upah untuk para karyawan dapat mempengaruhi tingkat komponen upah tersebut. f. Pemerintah Melalui kebijakan dan peraturan dari pemerintah, mereka berwenang dalam menentukan besar-kecilnya gaji, seperti halnya ketetapan mengenai upah minimum yang harus diberikan oleh perusahaan atau lembaga kerja kepada pekerjanya. g. Konsistensi Internal dan Eksternal Struktur komponen upah yang baik dapat memenuhi syarat konsistensi internal dan eksternal. Konsistensi internal maksudnya adalah sistem pengupahan berdasarkan prinsip keadilan di lingkungan perusahaan. Sementara konsistensi eksternal mengacu pada sistem pengupahan berdasarkan prinsip keadilan namun perlu perbandingan terlebih dahulu dengan situasi perusahaan lain yang sejenis. Sistem Upah Ada beberapa sistem yang dipakai oleh masing-masing perusahaan dalam memberikan upah di mana setiap sistem memiliki pengaruh spesifik terhadap dorongan, motivasi, dan peningkatan semangat kerja serta pencapaian nilai-nilai, di antaranya adalah sebagai berikut. Sistem pemberian komponen upah ini dapat mendorong para karyawan untuk dapat bekerja lebih keras dan menghasilkan produksi lebih banyak. Upah akan dibedakan berdasarkan kemampuan masing-masing pekerja. Sistem ini tampaknya tidak berhasil mengatur perbedaan tiap masing-masing kemampuan manusia ini. Dikatakan tidak berhasil sebab setiap orang memiliki waktu yang sama dengan orang lain, dengan kata lain semua orang seharusnya memperoleh hak yang sama. Sistem pemberian komponen upah ini dapat mendorong para pekerja agar lebih setia terhadap lembaga kerja atau perusahaan tempat ia bekerja. Upah yang diperoleh akan menjamin rasa aman kepada para karyawan yang cukup setia. Sistem ini melaksanakan pemberian upah dengan jumlah lebih besar untuk para pekerja yang telah berkeluarga. Namun, sistem pengupahan ini memiliki kelemahan di mana tidak dapat mendorong pekerja untuk berinisiatif dalam bekerja. Sistem upah atau sistem penggajian suatu perusahaan dilakukan oleh tim HR kepada karyawan. Sering kali sistem penggajian ini sangat rumit jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, melalui aplikasi gaji karyawan, pendistribusian gaji atau upah seharusnya dapat dilakukan dengan mudah dan otomatis. Asas-Asas Pengupahan Berikut ini adalah asas-asas pengupahan, di mana tiap asasnya dapat menjadi pedoman ketika memberikan gaji kepada para pekerja. No Work, No Pay, di mana upah tidak diberikan jika karyawan tidak melakukan pekerjaan. Pengusaha tidak boleh memberikan upah lebih rendah dari ketentuan minimum. Komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, rincian besarnya ialah upah pokok sebesar paling sedikit 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Pelanggaran pekerja oleh sebab kesengajaan atau kelalaian pantas dikenai denda. Pengusaha yang sengaja atau lalai memberikan bayaran upah yang terlambat dapat dikenai denda sesuai dengan persentase tertentu dari jumlah upah karyawan tersebut. Aspek dalam Menentukan Komponen Upah Beberapa poin berikut ini sebaiknya menjadi bahan petimbangan dalam memanajemen gaji para pekerja. Aspek-aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Gaji Sesuai Kinerja Aspek pertama adalah pertimbangan dimana pemberian jumlah gaji karyawan sebaiknya harus sesuai dengan kinerja yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut pada perusahaan. Mereka yang mengerjakan tugas cukup sulit atau berisiko tinggi akan lebih baik mendapat imbalan yang lebih memadai. 2. Gaji Sesuai Prestasi Bagi pekerja dengan prestasi atau pencapaian dengan dampak baik untuk diberikan kepada perusahaan lebih baik bila komponen upah yang diberi dilengkapi dengan imbalan berupa bonus. Bonus memang tidak termasuk ke dalam upah pokok, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Adanya imbalan khusus untuk pekerja yang berprestasi atau berhasil mencapai sesuatu dengan dampak baik ini tentu akan mendorong dan meningkatkan motivasinya agar terus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas kinerja mereka di perusahaan. 3. Kenaikan Gaji Kenaikan gaji merupakan hak setiap pekerja. Aspek ini dapat dilaksanakan dengan kriteria tertentu yang dibuat oleh perusahaan. Mirip seperti pemberian bonus, kenaikan gaji akan berdampak pada motivasi pekerja untuk mempersembahkan kinerja terbaik untuk kemajuan perusahaan. Memahami komponen upah dan bagaimana besarannya penting bagi perusahaan dalam rangka menjaga loyalitas serta motivasi karyawan dalam pekerja. Di luar komponen upah pun, kewajiban yang sebaiknya diterima pekerja tetap harus ditetapkan dengan besaran tertentu dengan jumlah yang wajar. Karenasemua akun pendapatan dan beban ditutup pada akhir periode. Pendapatan Honor (jawaban A), Beban Gaji (jawaban B), dan Beban Sewa (jawaban C), semuanya ditutup ke ikhtisar Laba Rugi. Akumulasi Penyusutan (jawaban D) adalah akun kontra aset yang tidak ditutup. E: Contoh soal akuntansi perusahaan jasa #5: Pertanyaan:

Panduan Penghitungan PPh 21 Karyawan, Contoh, Cara Bayar dan Lapor SPT Baca disini untuk panduan penghitungan, contoh soal perhitungan pajak penghasilan PPh 21 Karyawan secara lengkap di blog Klikpajak by Mekari. Pajak penghasilan karyawan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan wajib pajak karyawan. Perusahaan memotong PPh Pasal 21 dari gaji karyawan setiap bulannya dan menyetorkan ke kas negara. Klikpajak by Mekari akan memberikan panduan lengkap penghitungan juga perhitungan PPh 21 karyawan, contoh, cara bayar dan lapor SPT pajak secara online. Apa Itu PPh 21? Sesuai Undang-Undang Pajak Penghasilan PPh , yakni No. 36/2008 yang merupakan perubahan keempat UU PPh No. 7/1983, pengertian PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Penghasilan yang dimaksud bisa berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain. Mengacu Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2016, batas penghasilan yang dikenakan pajak adalah di atas Rp4,5 juta per bulan atau lebih dari Rp54 juta setahun. Ini berlaku untuk karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Sedangkan bagi tenaga kerja lepas pekerja bebas yang menerima imbalan tidak bersifat berkesinambungan, batas penghasilan yang dikenakan pajak PPh 21 adalah lebih dari Rp450 ribu sehari atau di atas Rp4,5 juta sebulan. Tarif PPh 21 bagi pekerja lepas ini sebesar 50% dari jumlah penghasilan bruto Namun kali ini yang dibahas adalah tentang PPh 21 karyawan, yang artinya bukan merupakan pekerja lepas Ketahui penghitungan PPh 21 karyawan dan cara pembayaran pajak bagi perusahaan yang memotong PPh Pasal 21 karyawan sebagai Wajib Pajak Badan yang telah memungut PPh 21. Tahukah, Anda dapat mudah membayar atau menyetorkan PPh 21 yang dipungut dari karyawan karena dapat dilakukan dalam satu platform saja, yakni membuat Kode Billing sekaligus bayar billing dalam satu platform. Untuk mengetahui panduan lengkap penghitungan PPh Pasal 21 karyawan serta contohnya dan langkah-langkah menyetorkan pemotongan PPh 21 dan pelaporan pajaknya, berikut ulasan dari Klikpajak by Mekari. Ketentuan PPh 21 bagi Karyawan dan Perusahaan Perlu dipahami, dalam konteks PPh 21 karyawan, seperti penjelasan di atas maka kewajiban PPh Pasal 21 ditujukan pada WP Pribadi maupun WP Badan/perusahaan. PPh Pasal 21 yang ditujukan kepada WP Orang Pribadi dalam hal karyawan artinya pajak yang dikenakan terhadap penghasilan atau gaji karyawan tersebut. Sehingga karyawan akan menerima gaji yang sudah terpotong PPh 21 setiap bulannya dan hanya punya kewajiban melaporkan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pribadi saja pada tahun pajak berikutnya. Sedangkan Pasal 21 yang ditujukan pada WP Badan dalam konteks PPh 21 karyawan ini, artinya perusahaan sebagai pemotong PPh 21 karyawan, memiliki kewajiban membayarkan/menyetorkan ke kas negara. Buktikan kemudahan pembayaran atau penyetoran pajak dengan secara gratis sekarang juga dengan klik gambar di bawah ini. Baca Juga Daftar Subjek dan Objek Pajak yang Dikecualikan dari PPh Komponen atau Elemen dalam Penghitungan PPh 21 Karyawan Dalam penghitungan PPh Pasal 21 karyawan, terdapat beberapa elemen atau komponen yang harus dihitung di luar gaji pokok. Semua elemen atau komponen ini nantinya merupakan sebagai pengurang gaji yang akan diterima karyawan setiap bulannya. Apa sajakah itu? Berikut beberapa komponen dalam penghitungan PPh 21 karyawan 1. Tunjangan Tunjangan adalah sejumlah nilai yang dibayarkan secara rutin oleh perusahaan kepada karyawan setiap bulannya. Ini merupakan di luar gaji pokok. Ada banyak macam tunjangan yang biasanya diberikan perusahaan kepada karyawannya, seperti tunjangan istri bagi karyawan laki-laki yang sudah menikah, tunjangan anak, dan lainnya. Dalam penghitungan PPh 21 karyawan, semua tunjangan tersebut harus dijumlahkan terlebih dahulu dengan gaji pokok setiap bulannya. Dari jumlah total tersebut akan menjadi gaji bruto atau penghasilan bruto karyawan. Pun demikian, tunjungan ini bukan merupakan kewajiban perusahaan. Maksudnya, perusahaan tidak wajib memberikan tunjangan kepada karyawannya. Dengan demikian, walaupun perusahaan memutuskan memberikan tunjangan kepada karyawannya. Besar jumlah tunjangan tersebut juga tergantung dari kebijakan perusahaan yang bersangkutan. Note Bukti Potong PPh 21 Penjelasan tentang Formulir 1721 A1 dan 1721 A2 2. Biaya Jabatan Biaya jabatan adalah biaya yang dikenakan terhadap semua karyawan tanpa mempertimbangan tingkatan jabatan karaywan tersebut. Jadi, semua karyawan, apapun jabatan dan tingkatannya, akan dikenakan biaya jabatan. Direktorat Jenderal Pajak DJP menetapkan persentase biaya jabatan adalah 5% dari penghasilan bruto dalam setahun. Batas maksimal penghasilan bruto yang dikenakan biaya tersebut, yaitu maksimal sebulan dan setahun. Contoh, Pak Kelik karyawan di PT AAA dan memiliki total gaji atau penghasilan bruto sebesar per bulan. Maka, besar biaya jabatan yang harus dikeluarkan Pak Kelik atau yang dipotong PT AAA setiap bulannya adalah = Gaji Bruto x Biaya Jabatan = x 5% = Namun, karena maksimal biaya jabatan sesuai ketentuan DJP itu hanya sebulan, maka biaya jabatan yang dipotong dari gaji Pak Kelik ini bukan melainkan hanya saja. Note Bagaimana Cara Membuat Bukti Potong PPh 21 Karyawan? 3. BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan adalah program jaminan sosial diselenggarakan oleh pemerintah. Iuran BPJS Ketenagakerjaan merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan/pemberi kerja dan karyawan yang menjadi peserta BPJS Perusahaan yang mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS, akan menanggung sebagian persentase tarif iuran BPJS Ketenagakerjaan ini. Sedangkan beberapa persentase lainnya dibebankan pada karyawan. Rincian iuran yang harus dibayarkan dari program BPJS Ketenagakerjaan ini adalah Jaminan Kecelakaan Kerja JKK => Karyawan membayar 0,24% – 1,74% dan Perusahaan menanggung 1% Jaminan Kematian JK => Karyawan membayar 0,3% dan Perusahaan menanggung Jaminan Hari Tua JHT => Karyawan membayar 5,7% dan Perusahaan menanggung 2% Jaminan Pensiun JP => Karyawan membayar 1% dan Perusahaan menanggung 2% Jumlah persentase iuran BPJS Ketenagakerjaan itu dikalikan dengan jumlah gaji, 4. BPJS Kesehatan Komponen dalam penghitungan PPh 21 berikutnya adalah iuran BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang juga diselenggarakan oleh pemerintah. Jumlah iuran BPJS Kesehatan ini juga ditanggung oleh perusahaan dan juga karyawan itu sendiri. Besar iuran BPJS Kesehatan adalah 5% dari penghasilan karyawan setiap bulannya, dengan ketentuan 4% ditanggung perusahaan dan 1% dibayar oleh karyawan peserta BPJS Kesehatan ini. Ilustrasi pekerja yang dikenakan PPh 21 karyawan Besar PTKP yang Jadi Hak Karyawan dalam PPh 21 Harus dipahami juga dalam penghitungan PPh Pasal 21 karyawan ini juga ada yang namanya Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP sebagai hak karyawan dari pemerintah. Artinya, ada sejumlah nilai dari penghasilan karyawan itu tidak dikenakan pajak. Jadi, setelah gaji dikurangi dengan PTKP, hasilnya akan diketahui besar Penghasilan Kena Pajaknya. Pengertian Penghasilan Kena Pajak adalah jumlah upah karyawan/pekerja yang akan dikenakan PPh 21 setelah dikalkulasikan dengan tunjangan, biaya jabatan, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, dan lainnya. Besar PTKP bisa berubah-ubah setiap tahunnya tergantung dari kebijakan pemerintah yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan PMK sebagai aturan pelaksana dari UU PPh. Besarnya PTKP sesuai PMK No. 101/PMK/2016 adalah per tahun => PTKP untuk WP Orang Pribadi per tahun => Tambahan PTKP untuk WP yang menikah Tanpa Tanggungan per tahun => Tambahan PTKP untuk setiap keluarga sedarah atau anak yang menjadi tanggungan per tahun => PTKP untuk istri yang penghasilannya digabung dengan suami PTKP Pria/Wanita Lajang PTKP Pria/Wanita Kawin PTKP Suami-Istri Digabung TK/0 = K/0 = K/I/0 = TK/1 = K/1 = K/I/1 = TK/2 = K/2 = K/I/2 = TK/3 = K/3 = K/I/3 = Keterangan Tabel PTKP Wajib Pajak Orang Pribadi Tidak Kawin TK TK/0 = Tanpa Tanggungan TK/1 = Punya 1 Tanggungan TK/2 = Punya 2 Tanggungan TK/3 = Punya 3 Tanggungan PTKP Wajib Pajak Orang Pribadi Kawin K K/0 = Tanpa Tanggungan K/1 = Punya 1 Tanggungan K/2 = Punya 2 Tanggungan K/3 = Punya 3 Tanggungan PTKP Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penghasilan Istri Digabung Suami K/I K/I/0 = Tanpa Tanggungan K/I/1 = Punya 1 Tanggungan K/I/2 = Punya 2 Tanggungan K/I/3 = Punya 3 Tanggungan Ilustrasi jumlah tanggung pengaruhi PTKP dalam penghitungan PPh 21 Karyawan Tarif Penghasilan Kena Pajak PPh 21 Karyawan Setelah gaji yang telah dikalkulasikan dengan pengurang dari tunjangan, biaya jabatan, BPJS TK dan BPJS Kesehatan serta lainnya tersebut, hasilnya akan dikurangi PTKP. Hasil dari dari pengurangan dengan PTKP itulah disebut Penghasilan Kena Pajak, yang nantinya akan dikalikan dengan tarif pajak progresif sesuai Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh No. 36/2008, sebagai PPh 21 Terutang. Jadi, tarif PPh 21 Orang Pribadi adalah menggunakan tarif progresif yang dikalikan dengan Penghasilan Kena Pajak. Tarif progresif PPh Orang Pribadi sesuai Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh 36/2008 adalah 5% untuk penghasilan kena pajak hingga per tahun 15% untuk penghasilan kena pajak hingga 25% untuk penghasilan kena pajak hingga 30% untuk penghasilan kena pajak di atas Keempat persentase tarif progresif PPh Orang Pribadi tersebut merupakan tarif bagi karyawan yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP . Sementara itu, bagi karyawan yang tidak memiliki NPWP, akan dikenakan tarif tambahan 20% lebih tinggi dari tarif progresif di atas. Ilustrasi tarif PPh 21 karywan Setelah mengetahui komponen penghitungan PPh 21 karyawan, kemudian besar PTKP sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak, dan tarif progresif untuk mengetahui PPh terutang yang harus disetor ke kas negara, berikutnya ketahui pula metode penghitungan PPh 21 karyawan. Metode penghitungan yang digunakan untuk mengenakan PPh dari gaji karyawan ini akan memengaruhi jumlah penghasilan yang akan diterima sang pekerja. Berikut tiga metode penghitungan pajak penghasilan dari gaji yang akan diterima karyawan 1. Metode Nett’ Penghitungan PPh dengan metode neto net adalah pemotongan pajak yang dilakukan perusahaan, dimana perusahaanlah yang menanggung pajak karyawan tersebut. Artinya, gaji yang diterima karyawan sudah bersih atau tidak termasuk yang akan dipotong pajak penghasilan. Singkatnya, menghitung PPh 21 dengan menggunakan metode Nett adalah pemotongan pajak di mana perusahaan yang menanggung pajak karyawannya. Contoh, Pak Kelik seorang lajang yang melamar kerja di PT AAA. Dia mengajukan gaji sebesar Nett dan perusahaan menyetujuinya. Sehingga potongan PPh 21 yang dikenakan pada Pak Kelik dari penghitungan jumlah gaji tersebut adalah di luar dari jumlah nominal itu. Artinya, PPh 21 dari perhitungan nilai gaji ditanggung oleh perusahaan yang mempekerjakan Pak Kelik. Ilustrasi penghitungan metode Nett, Ilustrasi tanpa penghitungan pengurang dari tunjangan, BPJS dan lainnya. Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Biaya Jabatan setahun = 5% x = sebulan = x 12 bulan = - Penghasilan Neto = PTKP TK/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh 21 Terutang setahun = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 bulan = Gaji yang diterima per bulan = dibayarkan oleh perusahaan = Note Berapa Besar Minimal Gaji yang Kena PPh 21 Tahun 2021? 2. Metode Gross’ Kebalikan dari penghitungan PPh dengan metode gross bruto adalah cara menghitung pajak penghasilan yang secara keseluruhan dibebankan pada gaji yang seharusnya diterima karyawan. Jadi, gaji yang akan diterima karyawan setiap bulannya tersebut belum termasuk potongan pajak penghasilan. Singkatnya, menghitung PPh 21 dengan menggunakan metode Gross adalah pemotongan pajak penghasilan di mana karyawan yang menanggung pajaknya. Contoh, Pak masih lajang dan melamar kerja di PT BBB dan perusahaan memberikan gaji gross. Maka potongan PPh 21 yang dihitung dari jumlah nominal nominal tersebut akan dibebankan atau diambil dari nilai itu. Dengan demikian, PPh 21 dari perhitungan nilai gaji itu ditanggung oleh Pak Kelik yang akan mengurangi jumlah nominal gaji yang akan diterimanya. Ilustrasi penghitungan metode gross, Ilustrasi tanpa penghitungan pengurang dari tunjangan, BPJS dan lainnya. Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Biaya Jabatan setahun = 5% x = sebulan = x 12 bulan = - Penghasilan Neto Setahun = PTKP TK/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh 21 Terutang setahun = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 bulan = Gaji yang diterima sebulan = – = 3. Metode Gross Up’ Cara menghitung pajak penghasilan dengan metode gross up ini artinya memberikan tunjangan kepada karyawan sejumlah potongan pajak yang ditentukan. Sehingga penghitungan PPh 21 metode Gross Up ini terbilang lebih rumit dibanding metode Nett ataupun Gross, karena metode penghitungannya didasarkan pada jumlah tunjangan yang sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan. Contoh, Pak Kelik melamar kerja di PT CCC dan masih lajang dengan kesepakatan gaji adalah dengan metode Gross Up. Ada biaya jabatan dan tunjangan pajak. Maka, penghasilan yang akan diterima Pak Kelik nantinya mengikuti jumlah tunjangan pajak yang diberikan perusahaan berdasarkan lapisan penghitung yang digunakan untuk menentukan jumlah mendapatkan jumlah tunjangan pajak tersebut. Tunjangan Pajak ini dihitung berdasarkan besar Penghasilan Kena Pajak dengan mengikuti formula Lapisan Penghasilan Kena Pajak, yaitu Lapisan 1 => Penghasilan Kena Pajak Rp0 – Penghasilan Kena Pajak setahun – 0 x 5/95 + 0 Lapisan 2 => Penghasilan Kena Pajak – Penghasilan Kena Pajak setahun – Penghasilan Kena Pajak setahun – x 15/85 + Lapisan 3 => Penghasilan Kena Pajak lebih dari Penghasilan Kena Pajak setahun – Penghasilan Kena Pajak setahun – x 25/75 + Lapisan 4 => Penghasilan Kena Pajak lebih dari Penghasilan Kena Pajak setahun – x 30/70 + Ilustrasi penghitungan metode Gross Up, Berikut ilustrasi cara menghitung gaji dengan metode gross up dari gaji Pak Kelik yang sebesar per bulan yang masih berstatus tidak kawin dan tanpa tanggungan TK/0 Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Biaya Jabatan setahun = x 5% = sebulan = x 12 bulan = - Penghasilan Neto setahun = PTKP TK/0 = - Penghasilan Kena Pajak = Lapisan 2 = – x 15/85 + = Tunjangan Pajak sebulan = / 12 bulan = Penghasilan Pokok = Gaji Pokok + Tunjangan PPh 21 = + = Penghasilan Bersih sebulan = Gaji Pokok – Biaya Jabatan sebulan = – = Penghasilan Bersih setahun = x 12 bulan = Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Bersih – PTKP = – = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 = Gaji yang diterima = – = Ilustrasi PPh 21 karyawan Penghitungan PPh 21 Karyawan Harian atau Pekerja Lepas Status karyawan atau Pekerja Harian Lepas PHL yang dasar hukumnya diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor Kep-100/Men/Vi/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Kepmen ini merupakan peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Namun, ketentuan dalam UU 13/2003 ini telah direvisi dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang memuat beberapa klaster, salah satunya Klaster Ketenagakerjaan. UU Cipta Kerja resmi diundangkan dan berlaku pada 2 November 2020. Dalam UU Cipta Kerja ini diatur kembali ketentuan mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTT . Punya Kewajiban PPh 21 Pekerja yang berstatus karyawan harian atau pekerja lepas juga memiliki kewajiban Pajak Penghasilan PPh Pasal 21. PPh 21 karyawan harian lepas ini dihitung berdasarkan upah harian dan jumlah akumulasi upah harian yang diterima dalam satu bulan Masa Pajak . 1. Tidak Dikenakan PPh 21 Karyawan harian lepas yang dikenakan PPh 21 jika Upah > sehari Jumlah upah kumulatif > sebulan 2. Dikenakan PPh 21 Karyawan harian lepas yang tidak dikenakan PPh 21 adalah Jika upah 5% x Upah – PTKP 360 > > 5% x Upah – PTKP 360 Tarif progresif UU PPh Pasal 17 > > Tarif progresif UU PPh Pasal 17 Contoh Penghitungan PPh 21 Karyawan Harian Lepas Pak Kelik masih lajang dan bekerja sebagai karyawan harian lepas di PT AAA pada Januari 2020. Upah harian yang diberikan sebesar per hari selama 10 hari. Pada Februari 2020, Pak Kelik menerima upah sebesar per hari selama 11 hari. Berikutnya pada bulan Maret 2020, upah harian Pak Kelik di PT AAA ini sebesar selama 12 hari. Berikut penghitungan PPh 21 Pak Kelik sebagai karyawan harian lepas dan upah yang akan diterima setelah dipotong pajak Januari Upah harian = x 10 hari = PTKP = - Penghasilan Kena Pajak = Rp0 Nihil Upah yang diterima = – Rp0 = Februari Upah Februari = x 11 hari = PTKP = 11 x / 360 = - Penghasilan Kena Pajak 11 hari = DipotongPPh 21 = 5% x = Upah yang diterima = – = Maret Upah harian = x 12 hari = PTKP = 12 x / 360 = - Penghasilan Kena Pajak 12 hari = Dipotong PPh 21 = 5% x = Upah yang diterima = – = Cara Hitung PPh 21 Uang Lembur Dengan adanya lembur, maka jumlah jam kerja karyawan bertambah dan aka nada tambahan kompensasi berupa uang lembur. Uang lembur yang diberikan perusahaan kepada karyawan juga dikenakan PPh Pasal 21 Uang Lembur. Kewajiban pemberian uang lembur bagi karyawan yang melakukan jam kerja lebih diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Penghitungan PPh 21 Uang Lembur ini diatur dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Perdirjen Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak. Contoh Penghitungan PPh 21 Uang Lembur Pak Kelik karyawan di PT AAA, sudah menikah dan punya 1 anak, melakukan kerja lembur pada Desember 2020 dengan jumlah uang lembur yang diberikan perusahaan sebesar Gaji Pak Kelik adalah per bulan dan Iuran Pensiun Maka, PPh 21 yang harus dibayar dengan adanya uang lembur tersebut adalah Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Uang Lembur Desember = + Penghasilan Bruto setahun = Penghasilan Bruto sebulan Desember = + = Biaya Jabatan sebulan = 5% x = sebulan Biaya Jabatan setahun = x 12 bulan = Iuran Pensiun setahun = x Rp12 bulan = - Penghasilan Neto Setahun = PTKP K/1 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh 21 Terutang setahun = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 bulan = Gaji diterima pada Desember = – = Note Cara Termudah Menghitung PPh Terutang Badan Cara Hitung PPh 21 Kenaikan Gaji Pak Kelik merupakan karyawan tetap di PT AAA dengan gaji pada Januari 2020 sebesar dan iuran pensiun Pak Kelik sudah menikah tapi belum punya anak. Kemudian pada Juli Pak Kelik mendapatkan kenaikan gaji sebesar dan iuran pensiun naik jadi Maka, PPh 21 yang harus dibayar Pak Kelik atau dipotong perusahaan pada saat pembayaran gaji Juli adalah Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Biaya Jabatan sebulan = 5% x = Biaya Jabatan setahun = x 12 bulan = Iuran Pensiun setahun = x 12 bulan = - Penghasilan Neto Setahun = PTKP K/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh 21 Terutang setahun = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 bulan = Gaji diterima sebulan Januari-Juni = – = Gaji mulai Juli 2020 Gaji Pokok setahun = + x 12 = Biaya Jabatan setahun = 5% x x 12 = Iuran Pensiun setahun = x 12 = - Penghasilan Neto = PTKP K/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh Terutang disetahunkan = PPh Terutang sebulan = / 12 = Gaji yang diterima = – = Cara Hitung PPh 21 THR dan Bonus Ketentuan penghitungan pajak dari Tunjangan Hari Raya yang diterima karyawan sesuai UU PPh diberikan setahun sekali. Sedangkan bonus umumnya juga akan diterima karyawan setahun sekali namun kebijakan diserahkan kepada masing-masing perusahaan. Contoh Penghitungan PPh 21 atas THR Pak Kelik seorang lajang yang bekerja di PT AAA selama 2 tahun dengan gaji per bulan Pada 2020 Pak Kelik menerima THR. Maka PPh 21 adalah Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Biaya Jabatan setahun = 5% x x 12 bulan = - Penghasilan Neto Setahun = PTKP TK/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh 21 Terutang setahun = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 bulan = Gaji yang diterima = – = PPh THR Pak Kelik adalah Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = THR = 1 bulan gaji = + Penghasilan Bruto = Biaya Jabatan setahun = 5% x x 12 bulan = - Penghasilan Neto Setahun = PTKP TK/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + PPh 21 Terutang setahun = PPh 21 Terutang sebulan = / 12 bulan = THR yang diterima = – = Gaji + THR yang diterima = + = Cara Hitung PPh 21 Karyawan WNA Bagi karyawan yang merupakan Warga Negara Asing WNA yang telah memenuhi persyaratan untuk dikenakan pajak penghasilan dalam negeri atau disebut Subjek Pajak Dalam Negeri SPDN. Lalu, bagaimana cara menghitung PPh 21 Karyawan WNA ini? Contoh Penghitungan PPh 21 Karyawan WNA Liong Pack berkewarganegaraan Singapura yang bekerja di PT AAA di Indonesia pada Oktober 2020 dengan gaji sebesar dan masih lajang. Karena masuknya di Oktober yakni 3 bulan hingga Desember, maka penghitungan PPh 21 disetahunkan. PPh 21 yang harus dibayarkan Liong Pack adalah Gaji Pokok setahun = x 12 bulan = Biaya Tunjangan setahun = 5% x x 12 bulan = - Penghasilan Neto = PTKP K/0 = - Penghasilan Kena Pajak = PPh 21 Terutang 5% x = 15% x = + = PPh 21 3 bulan 3/12 x = PPh Terutang di Oktober 1/3 x = Ilustrasi pekerja asing yang juga dikenakan pajak penghasilan atau PPh 26 Bayar dan Setorkan PPh 21 Melalui e-Billing Setelah menghitung kewajiban PPh 21 yang dibayarkan karyawan dan dipungut oleh perusahaan, maka perusahaan wajib menyetorkan ke kas negara. Agar lebih mudah membayar dan menyetorkan PPh 21 yang dipungut, gunakan e-Billing Klikpajak. Selain itu, untuk pelaporan PPh 21 dapat dilakukan melalui e-Filing Klikpajak atau eSPT PPh 21 dari Klikpajak. adalah Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan PJAP atau Application Service Provider ASP mitra resmi Ditjen Pajak yang disahkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-169/PJ/2018. Sebelum menyetor pajak, harus mendapatkan Kode Billing atau ID Billing terlebih dahulu dari DJP sebagai syarat untuk membayar pajak. Melalui e-Billing Klikpajak, Anda dapat membuat Kode Billing untuk semua jenis Kode Akun Pajak KAP dan Kode Jenis Setoran KJS dengan mudah dan gratis. Semua riwayat ID Billing dan SSP akan tersimpan dengan aman sesuai jenis dan Masa Pajak yang diinginkan. Begitu juga Nomor Transaksi Penerimaan Negara NTPN akan disimpan dengan rapi dan aman pada fitur Arsip Pajak di Klikpajak. Sistem e-Billing akan membimbing Anda mengisi Surat Setoran Pajak SSP elektronik dengan benar sesuai transaksi. “Klikpajak akan menerbitkan ID Billing Anda resmi dari DJP dan Anda dapat langsung membayar pajak tanpa keluar dari platform. Karena e-Billing Klikpajak terintegrasi dengan bank persepsi yang ditunjuk DJP untuk menerima pembayaran/setoran pajak.” Setelah pembayaran pajak selesai, Anda akan langsung menerima Bukti Penerimaan Negara BPN resmi dari Direkorat Jenderal Pajak DJP. Note Langkah-Langkah Cara Cetak Billing Pajak dan Bayar Billing di e-Billing Fitur membuat Kode Billing dan bayar billing di e-Billing Klikpajak Cukup daftarkan email Anda di dan temukan bagaimana Anda dapat melakukan urusan pajak dengan sangat menyenangkan. Lebih mudah dari sekadar yang Anda bayangkan. Nah, semoga panduan penghitungan, contoh soal perhitungan pajak penghasilan PPh 21 Karyawan secara lengkap diatas bisa bermanfaat untuk Anda!

\n \n \njika diketahui data sebagai berikut pendapatan upah dan gaji
07 Kesimpulan Tentang Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan. Beban atau biaya gaji dan upah pegawai adalah salah satu komponen yang mempengaruhi laba rugi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengelolanya dengan baik dengan sistem penggajian, antara lain: Pembuatan register gaji karyawan.
  1. Նօ αтε бу
    1. Ф оχюզюኬаф
    2. ፊզаги αջеχጎζոμ
  2. Л оሜи стиծ
Ya6pg3I.
  • lpybdc6qa8.pages.dev/125
  • lpybdc6qa8.pages.dev/54
  • lpybdc6qa8.pages.dev/352
  • lpybdc6qa8.pages.dev/158
  • lpybdc6qa8.pages.dev/156
  • lpybdc6qa8.pages.dev/82
  • lpybdc6qa8.pages.dev/213
  • lpybdc6qa8.pages.dev/130
  • jika diketahui data sebagai berikut pendapatan upah dan gaji